Karya: Sang Pantasana
Mencintaimu seperti memeluk duri
Semakin erat kumemelukmu maka semakin sakit rasanya tubuhku
Semakin erat kumemelukmu maka semakin sakit rasanya tubuhku
Kau sayukan hatiku, dengan senyum
Kau tancapkan duri di pundakku, sampai darahku serum
Kau tancapkan duri di pundakku, sampai darahku serum
Tak bisakah kau mengartikan diriku seperti apa?
Entah sebagai udara, entah sebagai bidara, atau mungkin sebagai dedare
Aku menghargaimu, tapi kamu?
Walau tak bisa aku mengartikan dirimu sesampai sempurna
Lewat kata mentah aku berkata: kau duri yang kucintai
Wahai kau, tapi aku?
Entah sebagai udara, entah sebagai bidara, atau mungkin sebagai dedare
Aku menghargaimu, tapi kamu?
Walau tak bisa aku mengartikan dirimu sesampai sempurna
Lewat kata mentah aku berkata: kau duri yang kucintai
Wahai kau, tapi aku?
Sungguh mencintaimu seperti memeluk kaktus
Semakin erat kumemelukmu maka semakin sakit rasanya tubuhku
Semakin erat kumemelukmu maka semakin sakit rasanya tubuhku
Saat kau sayukan hatiku, tak ada lagi senyum
Ketika kau tancapkan duri di pundakku, belum berhenti sampai nanahku serumRating : 4.5
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori
Puisi
dengan judul
Puisi Memeluk Duri
. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL
http://m-aldy.blogspot.com/2012/04/puisi-memeluk-duri.html
. Terima kasih!
Judul:
Puisi Memeluk Duri
Rating: 10 out of 10 based on 999999 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Unknown
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda..
Rating: 10 out of 10 based on 999999 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Unknown
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda..
Ditulis oleh:
Unknown
-
Rabu, 18 April 2012
Belum ada komentar untuk " Puisi Memeluk Duri "
Posting Komentar